Ekspor Gula Kelapa Banyumas Senilai Rp16 Miliar Tembus Pasar Spanyol
- Ardy Wisanata
- Feb 25, 2022
- 3 min read
Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Didi Sumedi melepas ekspor gula kelapa asal Banyumas senilai 1 juta Euro.

Ekspor Gula Kelapa Banyumas Senilai Rp16 Miliar Tembus Pasar Spanyol (Dok.MNC Media)
IDXChannel - Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Didi Sumedi melepas ekspor gula kelapa asal Banyumas senilai 1 juta Euro atau setara Rp16 miliar ke Spanyol secara hibrida pada hari Senin di Banyumas, Jawa Tengah. Pelepasan ekspor yang difasilitasi Atase Perdagangan Madrid ini dilakukan oleh CV Realsa Natural Indonesia bekerja sama dengan perusahaan Four Trade BV dari Spanyol. "Saya mengapresiasi upaya pelaku usaha Indonesia dan Atase Perdagangan Indonesia Madrid yang sudah membuka akses pasar bagi produk Indonesia secara langsung ke pasar Spanyol. Saya berharap pelepasan ekspor kali ini dapat menjadi preseden untuk terus meningkatkan ekspor Indonesia ke Spanyol tidak hanya untuk produk gula kelapa saja," ujar Didi dalam keterangan tertulis, Senin (13/12/2021). Didi menjelaskan ekspor gula kelapa asal Banyumas ke Spanyol ini direncanakan akan terus berkelanjutan dengan jumlah pemesanan sebanyak 24 kontainer per tahun. Produk gula kelapa ini nantinya akan dipasarkan oleh salah satu perusahaan ritel terbesar yang memiliki lebih dari 6.000 cabang di seluruh Spanyol. "Kami berharap nilai dan jumlah pemesanan akan terus meningkat seiring dengan semakin tingginya permintaan konsumen di Spanyol nantinya. Selain itu, kami menghimbau para pelaku usaha agar tetap menjaga kualitas dan terus meningkatkan daya saing karena peluang peningkatan ekspor sudah terbuka lebar. Para pelaku usaha juga harus terus berupaya memenangkan kepercayaan konsumen Spanyol," ujarnya. Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar RI untuk Spanyol Muhammad Najib berharap kegiatan ini dapat memotivasi para pelaku usaha lain untuk meningkatkan ekspor ke pasar global. "Semoga hal yang baik ini dapat disusul oleh produk-produk Indonesia yang lain," ucapnya. Duta Besar RI untuk Belgia merangkap Luksemburg dan Uni Eropa Andri Hadi juga menambahkan kegiatan pelepasan ekspor tersebut membuka jalan untuk menembus pasar di luar Spanyol. Menurutnya, produk Indonesia yang berhasil masuk ke pasar Spanyol sudah memenuhi persyaratan dan kriteria pembeli dan konsumen Spanyol yang sangat ketat. "Produk Indonesia yang berhasil masuk ke Spanyol berpotensi besar untuk menembus pasar di negara Eropa lain. Saya tegaskan, Kedutaan Besar RI siap membantu dan mendukung perwakilan perdagangan untuk meningkatkan ekspor," tandasnya.
Sementara itu, Atase Perdagangan Madrid Novita Sari menerangkan proses seleksi pembelian gula kelapa ke Spanyol cukup panjang. Pihak importir sangat ketat dalam memastikan produk gula kelapa Indonesia tersebut memenuhi kriteria yang sesuai dengan kalangan konsumen di Spanyol. Ia berharap ekspor kali ini menjadi titik awal peningkatan ekspor produk Indonesia ke Spanyol.
"Pembeli gula kelapa dari Spanyol telah melakukan kontak dengan perusahaan Indonesia sejak pelaksanaan Trade Expo Indonesia Virtual Expo (TEI-VE) 2020. Seleksi untuk memenuhi kriteria konsumen Spanyol melalui proses yang cukup panjang karena produk gula kelapa tersebut akan dipasarkan di ritel terbesar Spanyol. Sehingga, transaksi ekspor baru terealisasi," jelasnya.
Menurut data statistik impor Spanyol yang dikeluarkan Agencia Tributaria, ekspor produk gula dengan HS 170290 (sugar, nesoi, including invert sugar and invert syrup) dari Indonesia ke Spanyol pada periode Januari-September 2021 tercatat sebesar US$ 276,887 atau naik sebesar 181,43% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Kendati demikian, angka ini masih terbilang kecil mengingat Spanyol lebih memilih mengimpor dari negara terdekatnya seperti Perancis, Belgia, dan Belanda.
Sementara itu, kinerja ekspor nonmigas Indonesia ke Spanyol pada periode Januari-Oktober 2021 tercatat sebesar US$ 1,93 miliar. Impor nonmigas Indonesia dari Spanyol pada periode yang sama tercatat sebesar US$ 428,15 juta. Ini artinya, neraca perdagangan nonmigas Indonesia-Spanyol surplus US$ 1,50 miliar. Surplus periode Januari-Oktober 2021 ini juga mengalami kenaikan 63,3% jika dibandingkan periode yang sama pada tahun 2020.
Written by: Athika Rahma
Selasa, 14 Desember 2021 14:36 WIB
Comments